Krisis Energi Bayangi Produksi iPhone: Pabrik Apple di Vietnam Diminta Pangkas Konsumsi Listrik

 

Krisis-Energi-Bayangi-Produksi-iPhone-Pabrik-Apple-di-Vietnam-Diminta-Pangkas-Konsumsi-Listrik

Krisis energi di Vietnam telah memiliki dampak signifikan pada produksi iPhone di negara tersebut. Pada awal bulan lalu, ribuan pabrik di utara Vietnam, termasuk milik Samsung Electronics Co. dan pemasok sekaligus produsen iPhone milik Apple Inc., mengalami pemadaman listrik nasional karena kekurangan pasokan listrik yang cukup. 

Hal ini berdampak pada pemadaman listrik yang berlangsung beberapa hari dan membatasi produksi. Dengan demikian, produksi iPhone di Vietnam terganggu dan berpotensi mengalami penundaan.


Apa saja faktor yang mempengaruhi krisis energi di vietnam


Krisis energi di Vietnam dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:

  1. Musim panas dan kekeringan ekstrem: Kekeringan yang ekstrem dan panas yang berkepanjangan membebani pasokan energi wilayah utara Vietnam, menyebabkan kekurangan listrik yang parah. 
  2. Ketergantungan pada tenaga air: Vietnam bergantung pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk hampir setengah dari kebutuhan energinya. Namun, 11 pembangkit listrik besar di wilayah utara dan tengah mengalami gangguan yang parah dalam beberapa minggu terakhir. 
  3. Peningkatan permintaan listrik: Permintaan listrik di Vietnam meningkat rata-rata lebih dari delapan persen per tahun, membuat pemerintah menargetkan pengurangan konsumsi energi sebesar dua persen per tahun hingga tahun 2025.
  4. Keterbatasan pasokan bahan bakar: Keterbatasan pasokan bahan bakar, seperti batu bara, untuk pembangkit listrik juga mempengaruhi krisis energi.
  5. Pemanasan global: Pemanasan global mempercepat krisis energi dengan meningkatnya cuaca ekstrem, seperti panas dan kekeringan, yang membebani pasokan energi.
  6. Ketergantungan pada sumber energi fosil: Ketergantungan pada sumber energi fosil, seperti batu bara, mempercepat perubahan iklim dan mempengaruhi krisis energi
  7. Dalam upaya meningkatkan konservasi energi dan mengurangi dampak lingkungan, pabrik Apple di Vietnam telah diperintahkan untuk mengurangi konsumsi listrik. 


Berita ini datang setelah Apple mengumumkan peningkatan investasi di bidang energi terbarukan dan air bersih di seluruh dunia. 

Dengan demikian, perusahaan teknologi raksasa ini berfokus pada tujuan netral karbon di seluruh rantainya pada tahun 2030.

Pabrik Apple di Vietnam, yang beroperasi sejak 2024, telah menjadi bagian penting dalam produksi iPhone dan produk lainnya. Namun, dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, perusahaan ini telah mengambil langkah untuk mengurangi jejak karbonnya. 

Dalam upaya ini, pabrik Vietnam telah diperintahkan untuk mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Apple telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya mengurangi dampak lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah meningkatkan penggunaan energi terbarukan di seluruh dunia dan telah mengembangkan strategi inovatif untuk meningkatkan ketahanan air di daerah aliran sungai. 

Dengan demikian, Apple berfokus pada tujuan netral karbon di seluruh rantainya pada tahun 2030.

Dalam upaya ini, Apple telah bekerja sama dengan berbagai organisasi nirlaba dan industri untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. 

Dengan demikian, perusahaan ini berharap dapat menjadi contoh bagi industri lainnya dalam upaya mengurangi dampak lingkungan.

Pesan yang positif dan inspiratif: Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah yang inovatif, Apple menunjukkan bahwa perusahaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan sambil tetap meningkatkan kualitas produknya. Kita dapat belajar dari contoh ini dan berupaya untuk mengurangi dampak lingkungan dalam kehidupan sehari-hari



Posting Komentar untuk "Krisis Energi Bayangi Produksi iPhone: Pabrik Apple di Vietnam Diminta Pangkas Konsumsi Listrik"